KMP Tanjung Sole |fotoEkspersi

Doknya KMP Tanjung Sole Berdampak Pada keterisolasian Warga Pulau Manipa

PIRU, EKSPRESIMALUKU,- Dok (berhenti/mangkrak) nya KMP Tanjung Sole membawa dampak besar terhadap keterisolasian warga Pulau Manipa, karena beberapa alasan mendasar.

Demikian disampaikan salah satu warga Manipa. M. Sulehu, Kepada media ini saat dikonfirmasi menyangkut mandeknya operasi KMP Tanjung Sole beberapa bulan lalu hingga saat ini. Sabtu, 02/08/2025.

Sulehu Menjelaskan bahwa Pulau Manipa merupakan salah satu Pulau yang letaknya diwilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bergantung pada jalur laur.

Pasalnya, Kepulauan Manipa tidak memiliki jembatan penghubung antar pulau sehingga akses utama masyarakatnya hanya melalui jalur laut. 

Selain itu, KMP tanjung Sole sesuai dengan program pemerintah yang direncanakan melayani rute Ambon - Waisala - Buano - Manipa dan Namlea, bertujuan menjadi jalur vital untuk transportasi orang, barang, serta kebutuhan sehari - hari lainnya.

" Dan Tanpa kapal ini, perjalanan warga harus menggunakan kapal kayu atau speedboat kecil, yang: Biaya lebih mahal, Risiko keselamatan sangat tinggi, apalagi di musim gelombang seperti saat ini," Ungkapnya.

Menurut Sulehu, Hal sosial lain juga berdampak pada Distribusi Logistik dan  Ekonomi Terganggu, sebab barang pokok dan bahan bangunan yang masuk ke Manipa melalui jalur laut, sehingga tidak beroperasinya KMP Tanjung Sole membuat harga sembako dan BBM melonjak. Hasil panen warga sulit dijual keluar pulau karena ongkos pengiriman tinggi dan akibatnya, ekonomi lokal di pulau manipa melemah.

Lanjut Sulehu,  bukan saja itu, dampak Layanan Publik dan Kesehatan juga melemah, seperti Warga yang sakit berat harus dirujuk ke rumah sakit di Ambon atau Namlea, mengalami kesulitan lantaran kapal ferry tidak beroperasi, akses medis terhambat, karena pasien harus menunggu kapal kecil atau speedboat yang jaminan keselamatan tidak pasti.

" Guru dan tenaga pengajar juga sulit menjangkau ibu kota kabupaten, sehingga mengganggu akses pendidikan, serta hilangnya Fungsi Program Tol Laut yang menjadi program pemerintah," Ungkap Sulehu.

Sulehu menuturkan, KMP Tanjung Soleh merupakan bagian dari subsidi pemerintah untuk menekan disparitas harga kendaraan laut. Dan bagaimana 
Jika kapal tidak beroperasi,? Artinya dapat dikatakan bahwa  tujuan dari program pemerintah, baik, pusat, provinsi maupun Kabupaten tidak tercapai, yang pada akhirnya masyarakat pulau Manipa masih dapat dikatakan, masyarakat yang masih tetap terisolasi." Ucap Sulehu.

Atas dasar itu, mewakili masyarakat kepulauan Manipa, Sukehu menegaskan, bahwa, dengan Dok atau mangkraknya KMP Tanjung Sole bukan sekadar masalah teknis, atau masalah yang dianggap biasa, tetapi masalah ini menyangkut Masalah hak warga atas akses transportasi, ekonomi, dan layanan publik. Yang akibatnya, warga Pulau Manipa merasa terabaikan dan mendesak, serta meminta tindakan tegas dari Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, terhadap pengelola PD Panca Karya, yang dianggap lalai dari tufoksinya. " Tegas Sulehu.(Memet).

1 Liked this post